Senin, 28 Desember 2015

Makam Syekh Mudzakir Demak



MAKAM TERAPUNG SEORANG WALI
Oleh: IFATUS SA’DIAH
Di Dusun Tambaksari, Desa Bedono Kec.Sayung Kab.Demak terdapat sebuah makam seorang wali yang unik, dikatakan unik karena makam tersebut terapung ditengah laut. Walaupun makam tersebut berada di tengah laut, konon makamnya tidak pernah tergenang oleh air laut. Untuk dapat sampai ke makam tersebut, peziarah dapat menempuhnya dengan jalan kaki atau naik perahu. Wali tersebut biasa dikenal oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Syekh Mudzakir.
Asal Mula Makam Terapung di Tengah Laut
Pada awalnya kompleks pemakaman Syekh Mudzakir masih menyatu dengan daratan Dusun Tambaksari. Jarak antara pemakaman dengan pantai cukup jauh. Penduduk yang tinggal di Dusun Tambaksari bekerja sebagai petani tambak. Disana, terdapat sekitar 85 keluarga. Pada tahun 1998 Dusun Tambaksari terkikis oleh abrasi pantai. Ketika air laut pasang, seluruh perkampungan pun tergenang, termasuk pemakaman yang terdapt disana. Kondisi tersebut membuat 80 keluarga di Dusun Tambaksari itu memilih untuk pindah. Sekitar tahun 1999, mereka bedhol desa ke Dusun Tambaksari Baru, Desa Purwosari Kec.Sayung Kab.Demak. Namun, tidak semuanya berpindah, terdapat 5 keluarga yang memilih untuk bertahan. Ungkap Iklima (27) “Kata bapak saya, kami beserta 4 keluarga lainnya memilih untuk menetap karena di Dusun ini terdapat makam leluhur yang wajib kita jaga. Selain itu, disini juga terdapat bangunan masjid, jadi tidak baik jika bangunan masjid dan makam di tinggalkan dan tidak dirawat, sedangkan kita adalah seorang muslim.”  
Masjid yang berada di Dusun Tambaksari peninggalan Syekh Mudzakir sudah direnovasi untuk ditinggikan beberapa kali. Hal tersebut dilakukan oleh warga Dusun Tambaksari supaya ketika air pasang, air laut tidak masuk dalam masjid. Ketika awal terjadinya abrasi pantai yang menyebabkan badhol desa, untuk dapat menuju ke Dusun Tambaksari dapat ditempuh dengan melewati jembatan satu bambu saja. Karena Dusun tersebut sekarang sudah maju, untuk dapat menuju ke Dusun Tambaksari dapat ditempuh dengan jalan kaki ataupun dengan kendaraan. Karena kini jalannya sudah dicor dengan lebar sekitar 1 meter. Nemun, ketika menggunakan kendaraan, hanya dapat sampai pada hutan mangrove, untuk menuju ke makam Syekh Mudzakir ditempuh dengan jalan kaki.
Tentang Syekh Mudzakir
Syekh Mudzakir lahir di Karangsari, beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan membantu dalam menyebarkan agama Islam di daerah pesisir pantai Sayung Demak. Beliau juga salah seorang murid dari Kyai Sholeh Darat Semarang. Dalam menyebarkan agama Islam, Syekh Mudzakir memiliki cara yang lemah lembut dan materi yang disampaikan mudah dicerna oleh masyarakat sekitar. Sehingga tidak heran jika banyak masyarakat disana yang masuk agama Islam karenanya. Selain menyebarkan agama Islam, Beliau juga mendirikan tiga masjid di desa Bedono, yang salah satu masjidnya berada di Dusun Tambaksari. Menurut istri dari lurah di Desa Bedono, beliau mengatakan bahwa “makam Syekh Mudzakir kini sedang ramai-ramainya dikunjungi oleh peziarah, tidak hanya dari dalam negeri saja, namun sampai pada luar negri.” Syekh Mudzakir memiliki empat orang istri, yang mana kedua makam istrinya berada di samping makam Syekh Mudzakir. Pada tahun 1950, Syekh Mudzakir meninggal dunia dalam usia 81 tahun.

Lampiran-lampiran:


   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar