Jumat, 30 Oktober 2015



MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Media Pembelajaran
DosenPengampu: Mujiasih, M.Pd

DisusunOleh;
             Ifatus Sa’diah                      (133511037)
              Siti Maftuchah                    (133511043)
              Nurul Afifah                       (133511049)
              Zuhrotul Khasanah              (133511051)
              Suryaningrum                      (133511061)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Media sangat membantu dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dapat dilihat dimana pelajaran yang asal mulanya sulit dipahami menjadi mudah dipahami, dan pelajaran yang asal mulanya kurang menarik, menjadi menarik dengan adanya media dalam pembelajaran.
Banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut. Pengelompokan media bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu pertama, jika dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan media Audio Visual. Kedua, jika dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan media pengajaran individual. Ketiga, jika dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah memperolehnya) dan media kompleks. Dan keempat, jika dilihat dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media dua dimensi, media tiga dimensi, dan media elektronik. Dan dalam makalah ini akan disampaikan, media dilihat dari segi bentuknya, yaitu media dua dimensi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian media dua dimensi?
2.      Apa saja Jenis-jenis Media Dua Dimensi?
3.      Bagaimana Karakteristik Media Dua Dimensi?
4.      Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja dan tidak menampilkan unsur audio dan motion. Hal ini tentunya berbeda dengan media tiga dimensi, dimana media tiga dimensi tidak hanya dapat dilihat dari depan saja, akan tetapi bisa dilihat dari berbagai sisi.
Media dua dimensi merupakan media yang sering dipergunakanan dalam kegiatan proses belajar mengajar karena disamping media dua dimensi bentuknya sederhana, harganyapun cukup ekonomis, bahan-bahan media dua dimensi mudah diperoleh, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya atau dengan kata lain media dua dimensi tidak memerlukan tempat yang khusus.[1]

B.     Jenis-Jenis Media Dua Dimensi
Jenis media pembelajaran dua dimensi dapat dibedakan meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
1.      Media grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Sebagaimana halnya media-media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran pesan yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menerik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya yaitu:
a.       Gambar/Foto
       Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah didapat, penting sebab dapat memberi penggambaran yang konkrit tentang masalah yang digambarkan. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan jelas, bahkan lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan.
b.      Sketsa
       Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
c.       Diagram
  Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan garis-garis.
  Sebuah diagram yang baik adalah diagram yang sangat sederhana, yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.[2]
d.      Bagan/chart
       Bagan adalah suatu media pembelajaran yang berupa ringkasan visual suatu proses perkembangan dalam materi pembelajaran yang sulit bila hanya disampaikan secara lisan.
e.       Grafik
       Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakann titik-titik, garis, atau gambar. Dengan grafik dapat dengan cepat atau segera diketahui secara lebih mudah terhadap informasi yang disajikan atau dipelajari.[3] Ada beberapa macam grafik, di antaranya adalah grafik garis (line graph), grafik batang (bargraph), garafik lingkaran (circle atau pie graph) dan grafik gambar (pictorial graph).
f.       Kartun
       Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
g.      Poster
       Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok.
h.      Peta
             Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2.      Media Papan
Media bentuk papan terdiri dari papan tulis, papan flanel, dan papan buletin.
a.       Papan tulis
       Papan tulis merupakan media yang sangat popular, digunakan di sekolah yang tradisional dan modern. Papan tulis dapat di pakai untuk tulisan, membuat gambar, grafik, diagram, peta dan sebagainya dengan kapur yang putih maupun yang berwarna.
b.      Papan Flannel
       Papan flanel adalah media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali.
c.       Papan Bulletin
       Papan Bulletin dapat dikatakan juga sebagai papan tempel, papan ini langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam rangka tertentu.
d.      Papan magnet atau white board atau magnetik board
       Papan magnet atau white board atau magnetik board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
3.      Media cetak
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Media cetak merupakan alat pendidikan yang membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran di mana dalam perkembangannya saat ini ia bukan sekedar alat bantu tapi merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Pada dasarnya media cetak yang digunakan dalam pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan harapan dan keinginan. Maka media cetak bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat dalam proses belajar. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah:[4]
a.       Buku Pelajaran
       Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling popular dan banyak digunakan di tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya, lebih-lebih akhir-akhir ini, dimana alat cetak telah memasuki abad super modern.
b.      Surat kabar dan majalah
       Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang mengandung bahan bacaan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana menulis artikel, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan ketrampilan berdiskusi.
c.       Teks Terprogram
       Dalam buku teks terprogram informasi disajikan secara terkendali, dalam arti siswa hanya memiliki akses untuk melihat dan membaca teks yang diinginkan. langkah demi langkah.

C.    Karakteristik Media Dua Dimensi
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Dapun ciri-ciri khas dari media dua dimensi antara lain:
1.        Media Grafis
Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya.[5]
2.        Media Papan
Media  ini pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.[6]
3.        Media Cetak
Media cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio  dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

D.    Kekurangan dan Kelebihan Media Dua Dimensi
Sebagaimana media pada umumunya, media dua dimensi juga mempunyai kelemahan ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan media dua dimensi adalah:
1.         Kelebihan dan kekurangan media grafis
a.      Kelebihan media grafis
1)       Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2)        Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
3)        Pembuatannya mudah dan harganya murah
b.      Kekurangan media grafis
1)     Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2)      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
2.     Kelebihan dan kekurangan media papan
a.      Kelebihan media papan
1)      Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya penyesuaian khusus
2)      Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3)      Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4)      Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
b.      Kekurangan media papan
1)      Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2)      Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
3)      Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4)      Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengolaan kelas.[7]
3.     Kelebihan dan kekurangan media cetak
a.      Kelebihan media cetak
1)       Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya: kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator, dll. dan melanjutkan kembali.
2)       Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang dengan berbagai cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk berjalan sesuai dengan kemauan masing-masing. Dengan teknik ini, kecepatan belajar dapat dibuat beragam, tergantung pada kemampuan membaca siswa, dan pada keterampilan yang telah mereka miliki.
3)       Mudah dibawa. Siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.
4)       Instruktur (guru) dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
5)       Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki, juga dapat digunakan untuk menyajikan gambar diam, baik hitam putih ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu instruksional, media untuk mengajar, dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
b.      Kekurangan media cetak
1)     Proses pencetakan dapat berlangsung lama, dapat memakan waktu beberapa hari bahkan sampai berbulan-bulan, tegantung kepada kompleksnya pesan yang dicetak dan keadaan alat percetakan setempat.
2)     Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
3)     Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.
4)     Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan.
5)      Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.[8]










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya saja dan tidak menampilkan unsur audio dan motion.
Jenis-jenis media dua dimensi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: media grafis, bentuk papan, dan media cetak. Bentuk grafis meliputi: bagan, sketsa, diagram, grafik, gambar/foto dan poster. Bentuk papan meliputi: papan tulis, papan flanel, dan papan buletin. Dan bentuk cetak meliputi: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi, modul, bahan pengajaran terprogram.
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua dimensi yang pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Kemudian media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media  ini pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.
Dan media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio  dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.

B.     Saran
Demikianlah pembahasan  mengenai media pembelajaran dua dimensi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan atau penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bemanfaat bagi kita semua. Amin...

























DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. cet. V. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta,
Sudjana, Nana. 1997. Media Pengajaran, , cet. III. Bandung: CV Sinar Baru.
Sadiman, Arif S. 1986. Media Pendidikan. Cet. 1. Jakarta: Rajawali.
Setijadi. 1986. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta: CV Rajawali.
                                                                                                                        


[1] Adhel isnarini, Media Dua Dimensi, http://adhelisnarin.blogspot.co.id/2012/12/media-dua-dimensi.html....adhel diakses pada tgl 8 okt 2015 pukul 15.00 WIB.
[2] Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: CV Sinar Baru, 1997), cet. III, hlm. 33.
[3] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 60.
[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), cet. V, hlm. 37.
[5] Arif S. Sadiman,Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1986), Cet. 1, hlm. 29.
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), cet. V, hlm. 40.
[7]  Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), cet. V, hlm. 42
[8] Setijadi, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta: CV Rajawali, 1986), hlm. 170–172.