MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Media
Pembelajaran
DosenPengampu:
Mujiasih, M.Pd
DisusunOleh;
Ifatus Sa’diah (133511037)
Siti Maftuchah (133511043)
Nurul Afifah (133511049)
Zuhrotul Khasanah (133511051)
Suryaningrum (133511061)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar adalah
suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Media sangat
membantu dalam kaitannya dengan proses pembelajaran dapat dilihat dimana
pelajaran yang asal mulanya sulit dipahami menjadi mudah dipahami, dan pelajaran
yang asal mulanya kurang menarik, menjadi menarik dengan adanya media dalam
pembelajaran.
Banyak tenaga ahli mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan
tergantung dari sudut mana mereka memandang dan menilai media tersebut.
Pengelompokan media bisa dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu pertama,
jika dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio,
media Visual dan media Audio Visual. Kedua, jika dilihat dari daya
liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas dan
serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan
media pengajaran individual. Ketiga, jika dilihat dari bahan
pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah dan mudah
memperolehnya) dan media kompleks. Dan keempat, jika dilihat dari
bentuknya media dapat digolongkan menjadi media dua dimensi, media tiga
dimensi, dan media elektronik. Dan dalam makalah ini akan disampaikan, media
dilihat dari segi bentuknya, yaitu media dua dimensi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian media dua dimensi?
2.
Apa saja Jenis-jenis
Media Dua Dimensi?
3.
Bagaimana
Karakteristik Media Dua Dimensi?
4. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Media Dua Dimensi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media Dua Dimensi
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi
memiliki ciri-ciri dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya
saja dan tidak menampilkan unsur audio dan motion. Hal ini tentunya berbeda
dengan media tiga dimensi, dimana media tiga dimensi tidak hanya dapat dilihat
dari depan saja, akan tetapi bisa dilihat dari berbagai sisi.
Media dua dimensi merupakan media yang sering dipergunakanan dalam kegiatan
proses belajar mengajar karena disamping media dua dimensi bentuknya sederhana, harganyapun cukup ekonomis, bahan-bahan
media dua dimensi mudah diperoleh, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah
penempatannya atau dengan kata lain media dua dimensi tidak memerlukan tempat
yang khusus.[1]
B.
Jenis-Jenis Media Dua Dimensi
Jenis media
pembelajaran dua dimensi dapat dibedakan meliputi media grafis, media bentuk
papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
1.
Media grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau
simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan, menggambarkan, dan
merangkum suatu ide, data atau kejadian. Sebagaimana halnya media-media yang
lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima
pesan. Saluran pesan yang dipakai menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis
berfungsi pula untuk menerik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya media
grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Media grafis
mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya yaitu:
a.
Gambar/Foto
Gambar/foto
adalah media yang paling umum dipakai. Gambar
merupakan alat visual yang penting dan mudah didapat, penting sebab dapat
memberi penggambaran yang konkrit tentang masalah yang digambarkan. Gambar
membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya
dengan jelas, bahkan lebih jelas dari pada yang diungkapkan oleh kata-kata,
baik yang ditulis maupun yang diucapkan.
b.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang
sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa
detail.
c.
Diagram
Diagram adalah suatu gambaran sederhana
yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik terutama dengan
garis-garis.
Sebuah diagram yang baik adalah
diagram yang sangat sederhana, yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang
diperlihatkan.[2]
d.
Bagan/chart
Bagan adalah suatu media pembelajaran
yang berupa ringkasan visual suatu proses perkembangan dalam materi pembelajaran yang sulit bila
hanya disampaikan secara lisan.
e.
Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang
menggunakann titik-titik, garis, atau gambar. Dengan
grafik dapat dengan cepat atau segera diketahui secara
lebih mudah terhadap informasi yang disajikan atau dipelajari.[3] Ada beberapa macam grafik, di antaranya adalah grafik garis (line graph), grafik batang (bargraph), garafik lingkaran (circle
atau pie graph) dan grafik gambar (pictorial graph).
f.
Kartun
Kartun sebagai salah satu
bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan
simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas atau
sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
g.
Poster
Poster
merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan
informasi tentang satu atau dua ide pokok.
h.
Peta
Pada
dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
2.
Media Papan
Media bentuk papan terdiri dari papan tulis, papan
flanel, dan papan buletin.
a.
Papan tulis
Papan tulis merupakan
media yang sangat popular, digunakan di sekolah yang tradisional dan modern.
Papan tulis dapat di pakai untuk tulisan, membuat gambar, grafik, diagram, peta
dan sebagainya dengan kapur yang putih maupun yang berwarna.
b.
Papan Flannel
Papan flanel adalah media grafis yang
efektif untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
Papan berlapis kain flanel dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang
akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai
berkali-kali.
c.
Papan
Bulletin
Papan Bulletin dapat dikatakan juga
sebagai papan tempel, papan ini langsung ditempel gambar-gambar atau
tulisan-tulisan. Fungsinya
selain menerangkan sesuatu, papan bulletin dimaksudkan untuk memberitahukan
kejadian dalam rangka tertentu.
d.
Papan magnet
atau white board atau magnetik board
Papan magnet atau white board atau
magnetik board adalah
sebilah papan yang dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam,
sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan
interaksi magnet.
3.
Media cetak
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya
melalui proses pencetakan/printing. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang disajikan.
Media cetak merupakan alat pendidikan yang membantu
para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih
cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran di mana dalam perkembangannya saat ini ia bukan sekedar alat bantu
tapi merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran.
Pada dasarnya media cetak yang digunakan dalam
pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk mencapai pembelajaran yang
sesuai dengan harapan dan keinginan. Maka media cetak bisa dikatakan sebagai
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan ilmu sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat dalam proses belajar. Jenis media bahan cetak
ini diantaranya adalah:[4]
a.
Buku Pelajaran
Buku
pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling popular dan banyak digunakan di
tengah-tengah penggunaan alat pelajaran lainnya, lebih-lebih akhir-akhir ini,
dimana alat cetak telah memasuki abad super modern.
b.
Surat kabar
dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang mengandung
bahan bacaan aktual, memuat data terakhir tentang hal yang menarik perhatian,
sebagai sarana menulis artikel, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan
ketrampilan berdiskusi.
c.
Teks Terprogram
Dalam buku
teks terprogram informasi disajikan secara terkendali, dalam arti siswa hanya
memiliki akses untuk melihat dan membaca teks yang diinginkan. langkah demi
langkah.
C.
Karakteristik Media Dua Dimensi
Secara
umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam
media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Dapun ciri-ciri khas dari media dua dimensi antara lain:
1.
Media Grafis
Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu dipahami betul artinya agar penyampaian
pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus
grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau
diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain
sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah
ditinjau dari segi biayanya.[5]
2.
Media Papan
Media ini pada umumnya digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini meliputi papan
tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media papan yang paling
sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.[6]
3.
Media Cetak
Media
cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar
pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan
radio dan televisi. Bahkan untuk
kalangan tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual
instruction, brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca
ulang dan dijadikan bahan acuan ilmiah.
D.
Kekurangan dan Kelebihan Media Dua Dimensi
Sebagaimana media pada umumunya, media dua dimensi juga mempunyai kelemahan ataupun kekurangan. Diantara kelemahan atau kekurangan media dua dimensi
adalah:
1.
Kelebihan dan kekurangan media grafis
a.
Kelebihan media grafis
1) Mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2)
Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih
menarik perhatian siswa
3)
Pembuatannya mudah dan
harganya murah
b.
Kekurangan media grafis
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya,
terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2)
Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
2.
Kelebihan dan kekurangan media papan
a.
Kelebihan media papan
1)
Bermanfaaat di ruang manapun tanpa harus adanya
penyesuaian khusus
2)
Pemakai dapat secara fleksibel membuat
perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3)
Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
4)
Fasilitas papan tulis atau white board selalu
tersedia di ruang-ruang kelas.
b.
Kekurangan media papan
1)
Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
2)
Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya
(apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
3)
Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan
dengan media-media yang diproyeksikan.
4)
Pada saat menulis di papan, guru membelakangi
siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan
pengolaan kelas.[7]
3.
Kelebihan dan kekurangan media cetak
a.
Kelebihan media cetak
1) Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya:
kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator, dll. dan melanjutkan kembali.
2) Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran
dapat dirancang dengan berbagai cara sehingga memberi kesempatan kepada siswa
untuk berjalan sesuai dengan kemauan masing-masing. Dengan teknik ini,
kecepatan belajar dapat dibuat beragam, tergantung pada kemampuan membaca
siswa, dan pada keterampilan yang telah mereka miliki.
3) Mudah dibawa. Siswa dapat mempelajari dimanapun dan kapanpun sesukanya.
4) Instruktur (guru) dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
5) Materi pelajaran dapat diproduksi dengan ekonomis, dapat didistribusikan
dengan mudah, mudah diperbaiki, juga dapat digunakan untuk menyajikan gambar
diam, baik hitam putih ataupun berwarna, dapat digunakan sebagai alat bantu
instruksional, media untuk mengajar, dan dapat dengan mudah dipindah-pindahkan
dari satu tempat ke tempat lainnya.
b.
Kekurangan media cetak
1) Proses pencetakan dapat berlangsung lama, dapat memakan waktu beberapa hari
bahkan sampai berbulan-bulan, tegantung kepada kompleksnya pesan yang dicetak
dan keadaan alat percetakan setempat.
2) Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
3) Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak.
4) Pelajaran yang terlalu banyak disajikan dengan media cetak cenderung untuk
mematikan minat dan menyebabkan kebosanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki
ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media dua dimensi
memiliki ciri-ciri dimana media ini hanya dapat dilihat dari bagian depannya
saja dan tidak menampilkan unsur audio dan motion.
Jenis-jenis media dua dimensi
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: media grafis, bentuk papan, dan media
cetak. Bentuk grafis meliputi: bagan, sketsa, diagram, grafik, gambar/foto dan
poster. Bentuk papan meliputi: papan tulis, papan flanel, dan papan buletin.
Dan bentuk cetak meliputi: buku pelajaran, surat kabar dan majalah,
ensiklopedi, modul, bahan pengajaran terprogram.
Secara umum media dua dimensi memiliki ciri-ciri dimana media ini
termasuk kedalam media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.
Media dua dimensi yang pertama adalah media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual.
Kemudian media dua dimensi yang kedua adalah media bentuk papan.
Media ini pada umumnya digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Media papan disini
meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin, dan papan magnet. Media
papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia adalah papan tulis.
Dan media dua dimensi yang ketiga adalah media cetak. Media cetak
merupakan media yang relatif murah dan banyak jumlahnya serta tersebar pada seluruh
wilayah menjadi dambaan semua orang. Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan tertentu,
bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction, brosur dan
lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan bahan
acuan ilmiah.
B. Saran
Demikianlah pembahasan mengenai media
pembelajaran dua dimensi. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan atau penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bemanfaat bagi kita semua. Amin...
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. cet.
V. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Isnarini, Adhel. Media Dua Dimensi, http://adhelisnarin.blogspot.co.id/2012/12/media-dua-dimensi.html....adhel
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif, Jakarta:
PT Rineka Cipta,
Sudjana, Nana.
1997. Media Pengajaran, , cet. III. Bandung: CV Sinar Baru.
Sadiman, Arif
S. 1986. Media Pendidikan. Cet.
1. Jakarta:
Rajawali.
Setijadi. 1986. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta: CV Rajawali.
[1] Adhel
isnarini, Media Dua Dimensi, http://adhelisnarin.blogspot.co.id/2012/12/media-dua-dimensi.html....adhel diakses pada
tgl 8 okt 2015 pukul 15.00 WIB.
[3] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1997), hlm. 60.
[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), cet. V, hlm. 37.
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003), cet. V, hlm. 40.
[8] Setijadi, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta:
CV Rajawali, 1986), hlm. 170–172.